Kamis, 01 September 2016

Wisata Danau Kaolin Bangka

Danau Kaolin Bangka, foto: bangkabelitung.net
Halo para nature traveler, kali ini kita akan melihat destinasi wisata danau kaolin yang cantik mempesona, berbeda dengan danau-danau lain yang umumnya kita jumpai. Wisata kali ini kita akan menapaki sebuah danau eks penambangan yang telah ditinggalkan dan terkesan dibiarkan tetapi meninggalkan view yang cukup cantik untuk dilihat.

Danau Kaolin Bangka sisa penambangan, foto: facebook.com/prina.sutiyono
Danau Kaolin, ya, itulah nama yang diberikan para traveler ketika menginjaki kaki dan mengunjungi danau ini. Berada di Desa Air Bara wilayah perbatasan antara Kabupaten Bangka Tengah dan Bangka Selatan. Danau ini awalnya merupakan sebuah lubang besar menganga bekas pertambangan kaolin dan ditinggalkan sekian lama begitu saja tanpa ada upaya untuk menutup lubang bekas penambangan ataupun mereklamasi kembali bekas lahan pertambangannya. 
Danau Kaloin Bangka, mirip di Iceland, foto:faradilladeviana.wordpress.com
Kaolin merupakan salah satu mineral tanah liat (lempung) yang mengandung lapis aluminium silikat dan bertekstur lunak, halus dan berwarna putih, terjadi dari pelapukan batu granit yang digunakan untuk keperluan berbagai industri seperti pembuatan porselen atau untuk bahan campuran pembuatan kain tenun, campuran pembuatan bahan kosmetik, kertas, kertas pembungkus, pasta gigi, obat-obatan dsb. Kaolin diperlukan karena tekstur yang halus, putih, kuat dan mempunyai daya hantar listrik yang rendah.

Karena bernilai ekonomis maka lahan-lahan tersebut kemudian ditambang dan menyisakan beberapa lubang yang cukup besar dan sangat dalam hingga puluhan meter. Lambat laun lubang-lubang tersebut terisi air hujan dan dan membentuk endapan sehingga air memenuhi isi lubang tersebut hingga seolah-olah membentuk danau. Penduduk setempat meyebutnya dengan nama kolong kaolin (kolong=danau). Dari atas kejauhan air danau atau air kolong ini memancarkan warna kebiru-biruan bahkan ada sebagian yang memancarkan warna kehijauan, cukup cantik untuk dilihat. Sebagian para netizen menyatakan sekils mirip penampakan danau gunung es di Islandia, hee..hee..
Danau Kaolin terbentuk dari bekas penambangan kaolin, foto: bangkatour.com
Air danau ini sama sekali tak berbau tapi tidak dianjurkan untuk diminum bahkan akses mendekati bibir danau ini pun dibatasi karena lubang danau sangat dalam dan berbahaya. Disisi danau terdapat gundukan tanah sisa penambangan yang cukup tinggi dan didominasi berwarna putih, (makanya jika di foto mirip gunung es di Islandia hee..hee). Banyak traveler yang mengabadikan dengan kamera ponselnya ataupun berfoto ria dari atas tanah gundukan bekas penambangan tersebut.

Danau kaolin oleh penduduk disekitar Desa Air Bara dan sebagian masyarakat di Bangka menamakan danau ini dengan sebutan camoi aek biru atau lubang sisa penambangan yang berwarna biru. Kini desa ini mulai dikunjungi para traveler yang penasaran ingin melihat danau kaolin ini dari dekat. Hanya saja ketika terik matahari, suasana terasa sangat panas menyengat. Minimnya pohon-pohon disekitar danau juga menambah suasana panas jika anda berkunjung saat matahari menyinar. Lebih baik gunakan waktu di pagi hari sebelum pukul 9 pagi atau lewat pukul 4 sore hari untuk menghindari cuaca terik panas matahari jika ingin berkunjung kesana. Bisa juga anda menapakinya jika cuca lagi berawan atau mendung, tentu hawa panas tak terasa. Hanya saja anda harus berhati-hati karena pundak-pundak tanah-tanah putih sisi danau ada yang terjal, gunakan sepatu agar tidak terpeleset atau terjerumus masuk ke lubang danau.  
Danau Kaolin jelang malam hari, foto: facebook/aryudha
Pertambangan timah di Pulau Bangka menyisakan masalah persoalan kerusakan lingkungan yang masif yang tak berakhir dengan banyaknya lubang-lubang  bekas galian timah dan bahan galian lainnya termasuk kolong atau danau kaolin ini, walaupun disisi lain menyisakan pemandangan yang cukup menarik.
Danau Kaolin terlihat dari atas, foto: indonesia.co.id
Lokasi danau kaolin ini bisa dijangkau sekitar 70 KM dari kota Pangkalpinang, sebelum memasuki pemukiman warga di Desa Air Bara, berbelok kearah barat di Simpang Bemban, Danau Kaolin terlihat terhampar beberapa ratus meter setelahnya, disebelah kiri jalan. Biasanya wisatawan mulai berdatangan pada weekend. Danau Kaolin ini belum begitu ramai pengunjung, bahkan belum ada tanda (plang) yang tertanam disana untuk menandakan keberadaan danau tersebut. Bahkan tidak ada space palang disisi danau untuk pengamanan bagi pengunjung yang berjalan jika ingin menapaki melihat objek Danau Kaloin ini. Perlu upaya serius dari pihak pemerintah daerah setempat jika ingin menjadikan tempat ini sebagai salah satu destinasi wisata unik bekas penambangan. 

Penasaran ingin melihat Danau Kaolin Bangka ini? Ayo travel ke Pulau Bangka yuuk...

0 komentar

Posting Komentar